he is my boyfriend

matchawcoffe
4 min readSep 21, 2022

“Intinya gitu ya... besok pagi harus udah beres semua biar kita bisa cepet cepet istirahat. Paham?” Pertanyaan Seungcheol selaku ketua osis hanya diangguki singkat oleh para anggotanya.

Wajah lesu, lelah dan suntuk dapat dilihat diwajah mereka. Sekarang pukul 7 malam, langit sudah gelap dan sekolah sudah sepi.

Jisoo berjalan sendiri kedepan pintu gerbang sekolah kemudian mendudukkan dirinya dikursi pos satpam seperti biasanya menunggu jemputan.

Fyi Jisoo merupakan anggota osis, lebih tepatnya sebagai sekretaris. Sudah satu minggu lebih para anggota osis disibukkan akan rapat mpls dan reor sehingga hampir setiap harinya mereka harus pulang malam seperti sekarang.

“Loh Jisoo belum pulang? Mimin kemana Soo?” Jisoo menolehkan kepalanya menemukan pria paruh baya berpakaian santai keluar dari pos satpam.

Pak Darto, satpam sekolah mereka yang sudah akrab dengan banyak siswa termasuk Jisoo.

“Eh belum nih pak, katanya lagi otw” Jawab Jisoo apa adanya.

Tak lama sebuah motor sport berwarna biru berhenti tepat didepan pos satpam. Si pengendara turun dari motornya seraya melepas helm dan menampakkan wajah ceria.

“Maaf ay tadi dari rumah Mingyu jadi agak lama.” Kata laki laki yang kini berdiri dihadapan Jisoo. Lee Seokmin.

“Min kasian pacarnya nungguin pasti udah cape pengen pulang itu.” Pak Darto ikut menimbrung percakapan dua remaja itu.

“Iya Pak ini udah mau pulang kok, ayo ay.” Kata Seokmin sambil menyodorkan jaket milik Jisoo yang tadi pagi diletakkan di jok motor Seokmin dan juga helmnya.

Setelah pamit keduanya pergi meninggalkan area sekolah. Angin malam berhembus menerpa telapak tangan Jisoo yang kini melingkar cantik di perut Seokmin.

“Kalo dingin masukin jaket aja!!!” Ujar si dominan sedikit berteriak namun masih dapat Jisoo dengar.

Tanpa diperintah dua kali, Jisoo langsung menelusupkan tangannya kedalam kantong jaket Seokmin memberikan rasa hangat karena tangannya yang tak lagi terkena angin.

Seokmin melajukan motornya pada kecepatan rata rata namun kemudian dirinya menepikan motornya di sebelah warung bakmi yang biasa ia datangi bersama teman-temannya.

“Ngapain kesini?” Tanya Jisoo masih belum turun dari motor.

“Ayok turun, makan dulu ay.” Jawab Seokmin setelah melepaskan helemnya juga milik Jisoo.

Jisoo menurut turun dari motor, mengekor dibelakang pacarnya hingga sekarang mereka duduk berhadapan dibangku yang ada di paling belakang.

Seokmin memilih tempat tersebut karena tau jika pacarnya kurang nyaman berada di tempat ramai walaupun sekarang warungnya tidak terlalu ramai tapi Seokmin tetap ingat dengan pacarnya.

“Laper yaa?” Tanya Seokmin membuat Jisoo yang tadi fokus pada ponselnya kini mendongak.

“Emm dikit, udah ngantuk soalnya.”
Seokmin tersenyum simpul. Tangannya dengan sendirinya merapikan rambut Jisoo yang sedikit berantakan.

“Makan... Kata Jun tadi kamu skip makan siang, kenapa?”

“Owuh tadi lagi nulis laporan karena nanggung mau selesai aku bablasin aja, eh pas aku mau makan Seungcheol malah nyuruh kita kumpul. Yaudah deh aku gak makan siang.” Jelas Jisoo panjang lebar.

“Awas aja si Seungcheol kalo pacar gue ampe sakit, gue gebukin tuh ketos.” Bibir Seokmin mengerucut lucu membuat Jisoo tertawa kecil.

“Hush gaboleh gitu tau, lagian tadi juga dikasih roti sama air putih sama Uji.”

Setelah penjelasan Jisoo barusan, tidak ada percakapan lagi diantara mereka. Jisoo mengedarkan pandangannya ke sekitar melihat ada lumayan banyak orang di sana tengah bercanda dan ngobrol asik dengan teman atau pasangannya.

“Seok...” Ujar Jisoo pelan namun dapat Seokmin dengar. Dilihatnya wajah Jisoo yang murung membuat Seokmin sedikit panik.

“Eh kamu kenapa ay? Pusing? Ngantuk? Atau mau pulang?” Kepanikan Seokmin sepertinya menjadi perhatian beberapa orang disana.

“Ih enggak, aku cuma cape.” Helaan nafas kasar dari mulut Jisoo. Ia mengusak wajahnya pelan sembari mengatur nafasnya.

“Aku cape banget belakang ini. Kaya banyak banget beban di pundak aku. Rapat osis, pulang malem, sampe rumah lanjutin laporan, persiapan reor. Kaya gak ada istirahat gitu buat aku.

Ya aku tau pasti semua anggota ngerasain itu juga, tapi gatau kenapa kaya beban yang aku tanggung tuh rasanya lebih berat dari mereka.

Pengen banget sehari aja aku istirahat. Tidur dari pagi sampe sore, gak mikirin laporan gak ribut kesana kemari minta tanda tangan kayaknya enak deh.”

Seokmin mendengarkan dengan baik semua keluh kesah yang keluar dari mulut pacarnya. Ia paham jika 2 minggu ini Jisoo disibukkan dengan osis.

Bahkan beberapa kali ia mendapati wajah pucat Jisoo dan mata panda yang menandakan Jisoonya kurang tidur.

“Udah? Masih mau ngeluh lagi?” Pertanyaan Seokmin dijawab gelengan singkat oleh Jisoo.

“Soo makasih udah mau bilang. Aku udah tau kok sama keadaan tubuh kamu sekarang. Kamu pucet, kurang tidur dan sering skip sarapan sama makan malem.

Mamah juga pernah cerita katanya kamu tengah malem nangis karena laporannya nggak selesai selesai. Soo kamu gak sendiri. Ada aku.

Kalo kamu cape dateng ke aku. Aku gak masalah didatengin kamu cuma buat ngatasin cape kamu. Justru akulah disini yang berperan penting buat jadi suport sistem kamu.

Masih harus rapat sehari lagi kan? Nanti aku bantuin bikin laporan dan besok pagi aku bakal nungguin kamu sampe rapat selesai. Okey?” Dan setelah itu pesanan mereka datang.

“Udah buruan di makan.”

Jisoo memakan bakmie nya dengan lahap. Perutnya sedari tadi meronta ronta kini bersorak kegirangan karena akhirnya terisi juga oleh bakmie yang ia pesan.

Pukul 8 malam, mereka sudah menyelesaikan acara makan makan. Seokmin segera membayar dan mengajak Jisoo pulang.

“Makasih Omin.” Kata Jisoo setelah dipakaikan helem oleh pacarnya.

“Jangan sedih lagi, abis ini langsung mandi nanti aku bantuin buat laporannya. Kalo nanti udah ngantuk tidur aja.”

“Laporannya?”

“Biar Seungcheol yang gue suruh selesaiin”

Plak

“Ngawur ya kamu? Di kan ketos, yang ada aku yang dimarahin karena gak becus buat jalanin kewajiban jadi sekertaris.” Gerutu Jisoo setelah memukul lengan Seokmin lumayan keras.

“Ya kalo kamu dimarahin bilang aku.”

“Ngapain?”

“Nanti aku marahin balik si Seungcheol.”

“SEOKMIN IH... UDAH AH AYOK PULANG.”

Dan Seokmin pun melajukan motornya menuju rumah Jisoo mengantarkan pacarnya sekaligus akan menemaninya nanti menyelesaikan laporan.

--

--

No responses yet