happy birthday mbul

“Mbul masih lama kah?” Seokmin berteriak dari lantai bawah menunggu si manis yang sibuk entah sedang apa dirinya dikamar.

“Ndak Omiin, Sooie turun...” Sambil berlari menuruni tangga dan langsung memeluk suaminya.

Ah si manis sedang dalam mood baik juga mode manja yang sedari tadi tidak ingin jauh dari Seokmin.

“Lain kali kalo turun tangga jangan lari yaa, bahaya sayang.”

“Um sorry…”

Sore itu sesuai dengan yang Seokmin katakan, mereka keluar berjalan jalan dalam rangka merayakan ulang tahun si manis tanpa Jisoo tau mereka akan pergi kemana.

“Omiin kita mau kemana emangna?” Jisoo menoleh kearah suaminya yang tengah fokus menyetir.

“Nanti juga mbul tau kok. Sabar ya manis.”

Mendapatkan jawaban seperti itu si manis menurut saja. Ia kembali mengedarkan pandangannya kearah luar melihat suasana kota di sore hari penuh akan lalu lalang orang.

Jisoo teringat sesuatu akan hari ulang tahunnya yang berdekatan dengan tahun baru. Itu artinya sebentar lagi mereka akan merayakan pergantian tahun dan ini kali pertama untuk si manis merayakannya dengan sang suami.

Mobil mereka telah memasuki area taman kota yang lumayan ramai. Banyak orang kesana untuk menghabiskan waktu dengan orang tersayang.

“Mbul udah sampai ayok turun kita jalan sebentar disini.”

“Di taman kota?”

“Iyaa kan tadi aku bilang jalan jalan.”

Si lawan bicara menurut saja melepaskan seatbelt kemudian menyusul sang suami keluar dari dalam mobil.

Jujur saja sebenarnya ada rasa malas jika harus berjalan jalan seperti ini mengingat Jisoo adalah anak rumahan yang jarang bahkan tidak pernah olahraga.

Udaranya begitu sejuk, suasana tenang, langit oren yang mulai terlihat dan burung burung berterbangan kembali ke sarang mereka.

Seokmin menggandeng tangan Jisoo sambil berjalan menikmati lingkungan yang begitu tenang dan tentram untuk dirasakan.

“Hhh Sooie udah lama ngga kesini.”

“Mbul happy?”

“Um happy apalagi sekarang Sooie kesini sama Omiin.”

Senyum yang begitu tulus dapat Seokmin lihat disana. Ia juga sudah lama tidak merasakan sebuah ketenangan dan rasa bahagia tersendiri berjalan berdampingan dengan tangan yang saling bertaut dengan si manis.

“Omiin kita duduk disana boleh, Sooie cape...” Sambil menunjuk bangku kosong Jisoo berujar.

Hingga Seokmin mengizinkan si manis langsung menarik tangan suaminya dan segera mendudukkan diri dibangku tersebut.

Untuk beberapa saat keduanya hanya diam sambil merasakan angin sepoi sepoi yang menerpa wajah mereka.

“Omiin... makasih yaa udah mau sama Sooie terus.”

Jisoo bersuara seraya menyandarkan kepalanya pada bahu sang suami. Menatap lurus kedepan membiarkan alam yang menyampaikan gemuruh bahagia dihatinya.

Si manis perlahan memejamkan mata merasakan sebuah tangan dengan pelan turun dan mengusap lengannya yang ia tau itu adalah tangan sang suami.

“Makasih juga karena mbul udah hadir dan ngasih banyak energi positif didalam hidupku.”

“Kita bakal sama sama terus kan?”

“Iya mbul kita bakal sama sama terus.”

“Omiin janji ya jangan tinggalin Sooie sendirian.”

“Janji. aku Janji dimanapun dan kapanpun itu aku ngga akan tinggalin mbul sendirian. Mbul punya aku dan aku punya mbul sekarang.”

“Sooie sayang sama Omiin.”

“Aku juga sayang sama mbul, selamat ulang tahun sayangnya Seokmin. Tetep jadi mbul yang aku kenal yaa jangan berubah pokoknya.”

“Umm makasih Omiin dan terimakasih juga buat tuhan yang udah kasih hadiah ulang tahun paling berharga buat Sooie bahkan sebelum Sooie ulang tahun.”

“Hadiah?”

“Iya. Omiin hadiah ulang tahun paling berharga buat Sooie ditahun ini. I love u Omiin...”

Brugh

“Mama...”

Keduanya langsung menoleh kala mendengar suara teriakan anak kecil memanggil mamanya. Seorang anak laki-laki terjatuh bersama dengan es krim yang tadi ia bawa.

“Es krim...”

“Kamu ndak papa? Ada yang luka? Aduh jangan lari lari ya anak ganteng kan jadi jatuh gini.”

Jisoo dengan cepat menggendong anak berusia 3 tahun itu untuk diperiksa apakah ada yang luka atau tidak.

“Es krimna jatuh, maaf” Si anak itu berujar sambil menatap kearah Seokmin. Seokmin?

Lagi lagi ini adalah bagian dari rencana Wonwoo. Rencana awalnya anak kecil yang tengah Jisoo gendong itu membawakan es krim dan memberikannya pada Jisoo tapi malah gagal.

Mengetahui si anak kecil meminta maaf kepada Seokmin jelas si manis menoleh meminta penjelasan pada suaminya.

“Om maaf yaa Uwon tadi disuruh cepet cepet sama om Migu sama om Unyong jadi Uwon lari trus jatuh.”

Om Migu? Om Unyong? Jisoo sepertinya tau siapa yang dimaksud oleh anak kecil bernawa Uwon ini maka sekali lagi ia menoleh kearah suaminya meminta penjelasan soal apa yang Uwon barusan bilang.

“Huh kayaknya gagal deh surprisenya.”

“Surprise?”

“Kak mbul selamat ulang tahun!!!!”

Siapa lagi kalo bukan Wonwoo ketua perencana surprise untuk Jisoo yang gagal total ini.

Wonwoo berjalan mendekat kearah Jisoo membawa kue dengan lilin menyala diatasnya juga ada Mingyu, Soonyoung dan Seungcheol mengekor dibelakangnya.

“Nonu?”

“Eheheh happy birthday kak mbul gumus, panjang umur yaa buat kakak...” -Wonu

“Selamat ulang tahun Jisoo.” -Mingyu

“Happy birthday dede gemesnya Seokmin.” -Soonyoung

“Jisoo, happy birthday to you yaaa.” -Seungcheol

Rasa terharu, bahagia bercampur menjadi satu. Air mata kebahagiaan menetes membasahi pipi si manis. Ini kali pertama ulang tahunnya dirayakan selain bersama orang tuanya.

Orang orang baik yang selalu berada di sekitarnya membuat Jisoo tidak henti hentinya untuk selalu bersyukur dipertemukan dengan mereka yang memberikan dampak positif untuknya.

Jangan lupakan juga sang suami yang selalu ada, selalu siap, dan selalu bisa melakukan apapun untuk Jisoo. Kado yang paling berharga yang pernah ia dapat selama hidupnya setelah ayah dan bunda.

“Ayo kak, make a wish abis itu tiup lilinnya.”

Setelah Uwon diambil alih oleh Mingyu, Jisoo langsung memejamkan matanya dan menyatukan kedua tangan berdoa kepada tuhan. Kemudian meniup lilin seraya mengukir senyum pada bibirnya.

“Om Migu jadi kan beliin Uwon hotwheelsnya?”

“Ngga lah kan tadi es krim nya jatuh.”

“Loh kok gitu sih?!”

“Udah nanti Uwon sama om Cheol yaa beli mobilnya langsung aja yang asli kalo ada. Okey?”